Makalah Bahasa Sebagai Alat Komunikasi



Makalah Bahasa Sebagai Alat Komunikasi
Makalah Bahasa Sebagai Alat Komunikasi
BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
Oleh :
Usti Maula


ABSTRAK

       Bahasa adalah suatu sistem tanda yang berhubungan dengan lambang bunyi-bunyi suara dan digunakan oleh suatu kelompok masyarakat untuk berkomunikasi dan bekerja sama. Fungsi utama bahasa adalah sebagai “alat komunikasi”. Komunikasi mempunyai paling sedikit tujuh ciri (yang merupakan hakikat komunikasi), yaitu: merupakan suatu bentuk interaksi sosial, berhasil atau tidaknya komunikasi ditentukan oleh hasil-hasil yang aktual, melibatkan bahasa yang otentik, selalu mengandung suatu maksud atau tujuan, berlangsung di bawah kondisi-kondisi psikologis yang terbatas, berlangsung dalam konteks-konteks wacana dan sosiokultural, dan melibatkan tingkat ketidakteramalan dan kreativitas yang tinggi. Ada beberapa fungsi bahasa sebagai komunikasi sebagai berikut: fungsi komunikasi sebagai informasi, fungsi komunikasi sebagai ekspresi diri, fungsi komunikasi sebagai adaptasi dan integrasi, fungsi komunikasi sebagai kontrol sosial. Fungsi komunikatif bahasa menurut Wilkins: modalitas, disiplin dan evaluasi moral, suasi atau bujukan, argumen, inkuiri dan eksposisi rasional, emosi-emosi personal, relasi-relasi emosional, dan relasi-relasi interpersonal. Bahasa merupakan satu hal yang primer untuk mencapai komunikasi yang baik. Komunikasi dan bahasa sangat memiliki hubungan yang erat satu dengan yang lain, karena tanpa memiliki bahasa orang lain tidak bisa menjalin hubungan dalam berkomunikasi. Komunikasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bahasa yang jelas yang dapat dimengerti oleh orang lain. jadi, kita bisa melihat bahwa hubungan antara bahasa dan komunikasi itu sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa  relasi keduanya sangatlah erat.
       Kata kunci : bahasa, komunikasi, hakikat, fungsi, hubungan

A.    Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Pandangan setiap orang dalam mendefinisikan bahasa mempunyai pandangan tersendiri, perbedaan pandangan tersebut bergantung pada lingkungan, wawasan, dan tingkat pendidikan. Seorang ahli bahasa atau orang yang berpendidikan di bidang bahasa dengan orang awam atau mayarakat biasa tentu mempunyai pandangan yang berbeda tentang makna bahasa. Banyak ahli bahasa yang mendefinisikan bahasa, namun tidak jarang pendapat mereka tidak mewakili keseluruhan pengertian bahasa. Karena memang tidak semua objek dapat didefinisikan dengan mudah. Menurut Barber (dalam Sibarani, 1964: 21) mengatakan bahwa “bahasa adalah suatu sistem tanda yang berhubungan dengan lambang bunyi-bunyi suara dan digunakan oleh suatu kelompok masyarakat untuk berkomunikasi dan bekerja sama”.
Secara umum bahasa dapat diartikan sebagai salah satu jenis komunikasi. Memang bahasa bukan merupakan satu-satunya sistem tanda, tetapi bahasa merupakan sitem tanda yang paling efektif digunakan untuk komunikasi. Menurut Sibarani (1992 : 89), “komunikasi adalah penyampaian amanat atau pesan dari penyapa (pengirim) kepada pesapa (penerima) melalui saluran berupa sistem tanda”. Komunikasi merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya komunikasi maka seolah-olah kehidupan ini mati. Maka dari itu, peranan bahasa sangatlah penting dalam kehidupan ini.
Dengan menyusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih tentang fungsi bahasa sebagai komunikasi dan keterkaitannya antara bahasa dengan komunikasi.

2.      Rumuan Masalah
a.       Apa saja yang menjadi hakikat komunikasi?
b.      Apa saja fungsi bahasa sebagai komunikasi?
c.       Bagaimana keterkaitan antara bahasa dan komunikasi?


B.       Pembahasan
1.    Hakikat Komunikasi
Menurut Nugroho (2013) “hakikat komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk menyampaikan isi pesannya kepada manusia lain untuk mencapai tujuan tertentu”. Manusia hidup dalam dunia komunikasi. Setiap hari dan setiap saat manusia melakukan aktifitas komunikasi antarpribadi, berbicara dengan anggota keluarga, tetangga, dan rekan sejawat. Pada saat berbicara dengan diri sendiri, meyakinkan diri dalam memutuskan sesuatu, manusia melakukan komunikasi intra pribadi. Pada sebuah organisasi, manusia memecahkan masalah atau mengembangkan ide-ide atau inovasi, saling berinteraksi dalam komunikasi kelompok atau organisasi. Jika berinteraksi dengan pihak lain yang mempunyai latar belakang budaya berbeda, maka manusia sudah melakukan komunikasi antarbudaya. Isi dari interaksi antarmanusia adalah komunikasi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia baik perseorangan, kelompok, atau pun organisasi dalam ilmu komunikasi disebut tindakan komunikasi.
Komunikasi mempunyai paling sedikit tujuh ciri (yang merupakan hakikat komunikasi) sebagai berikut ini:
a.    Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi sosial, dan karenanya secara normal diperoleh dan dipakai/digunakan dalam interaksi sosial;
b.    Komunikasi melibatkan tingkat/taraf ketidakramalan dan kreativitas yang tinggi dalam bentuk dan pesan;
c.    Komunikasi berlangsung dalam konteks-konteks wacana dan sosiokultural yang memberikan kendala-kendala pada pemakaian bahasa yang tepat dan juga petunjuk-petunjuk bagi interpretasi-interpretasi ucapan yang benar;
d.   Komunikasi berlangsung di bawah kondisi-kondisi psikologis dan lain-lainnya yang terbatas seperti kendala-kendala ingatan, kelelahan, dan kebingungan-kebingungan;
e.    Komunikasi selalu mengandung suatu maksud atau tujuan (misalnya mendirikan serta memantapkan hubungan-hubungan sosial, meyakinkan, atau menjanjikan sesuatu);
f.     Komunikasi melibatkan bahasa otentik sebagai lawan dari bahasa buku-teks yang tersusun-rapi; dan
g.    Komunikasi sebagai yang berhasil atau tidak, berdasarkan hasil-hasil yang aktual, misalnya komunikasi dapat dianggap berhasil dalam kasus seorang pembicara bahasa Inggris yang tidak merupakan penutur-asli yang telah mencoba mencari/mendapatkan stasiun kereta api di Toronto, dengan menanyakan ”Bagaimana caranya pergi ke stasiun kereta api” kepada seorang yang sedang lewat, dan telah diberikan petunjuk-petunjuk menuju stasiun kereta api (Breen, dkk, dalam  Tarigan, 1990: 15).

Terdapat beberapa unsur yang harus ada dalam komunikasi, diantaranya sebagai berikut:
a.       Sumber/pengirim pesan/komunikator, yaitu seseorang atau sekelompok orang atau suatu  organisasi/institusi yang memiliki motif, mengambil inisiatif, dan menyampaikan pesan;
b.      Pesan/informasi, dalam bentuk lambang atau tanda seperti kata-kata tertulis, secara lisan, gambar, angka, dan gestur, yang dapat berbentuk sinetron, iklan, berita, film, billboard, dan lain-lain;
c.       Saluran/media,  yaitu sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian atau pengiriman pesan, misalnya telepon seluler, radio, surat kabar, majalah,  televisi,  gelombang udara dalam konteks komunikasi antarpribadi secara tatap muka;
d.      Penerima/komunikan, yaitu seseorang atau sekelompok orang atau organisasi/institusi yang menjadi sasaran penerima pesan (Hidayatulloh, 2012).
2.      Fungi bahasa sebagai komunikasi
Setiap masyarakat tentunya memiliki bahasa. Dalam komunikasi sehari-hari alat yang sering digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa, baik berupa bahasa tulis maupun bahasa lisan. Bahasa sebagai alat komunikasi berarti sebagai alat bunyi yang mempunyai maksud atau tujuan yang digunakan pemakainya untuk berinteraksi dengan lawan bicara agar tidak tercipta suatu kesalahpahaman (Unlenbeck, 1990: 6). Bahasa sebagai sarana komunikasi tentunya mempunyai fungsi berdasarkan kebutuhan seseorang secara sadar atau tidak sadar yang digunakannya. Ada beberapa fungsi bahasa sebagai komunikasi sebagai berikut.
a.         Fungsi informasi
Bahasa memiliki fungsi informasi yaitu bahwa bahasa berfungsi untuk menyampaikan informasi timbal balik antar anggota keluarga maupun anggota-anggota masyarakat. Informasi merupakan hal yang sangat penting, tanpa informasi kita akan tertinggal dalam segala hal, melalui komunikasi lah kita dapat mendapatkan informasi.
Wujud fungsi bahasa sebagai fungsi informasi misalnya berupa berita, pengumuman, petunjuk pernyataan lisan ataupun tulisan melalui media massa, baik media cetak ( koran, majalah, dan lain-lain ) ataupun elektronik ( televisi, radio, website/blog, dan lain-lain).
b.      Fungsi ekspresi diri
Bahasa memiliki fungsi ekspresi diri mengandung pengertian bahwa bahasa berfungsi untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan pembicara. Bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri ini dapat menjadi media untuk menyatakan keberadaan ( eksistensi ) diri, membebaskan diri dari tekanan emosi, dan untuk menarik perhatian orang lain. Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan dan pikirkan. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi,kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi,kita ingin orang lain menanggapi hasil pemikiran kita.
c.       Fungsi adaptasi dan integrasi
Bahasa memiliki fungsi adaptasi dan integrasi yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat. Melalui bahasa, seseorang dapat belajar tentang adat istiadat, pola hidup, perilaku, dan etika dalam masyarakat. Jika seseorang mudah beradaptasi dengan masyarakat, maka dengan mudah juga dia akan membaurkan diri ( integrasi ) dengan kehidupan masyarakat tersebut.

d.      Fungsi kontrol sosial
Bahasa berfungsi mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Apabila fungsi ini berlaku dengan baik maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik juga. Sebagai contoh, pendapat seorang kepala desa akan ditanggapi dengan baik oleh masyarakatnya apabila pendapat tersebut disampaikan dengan bahasa yang komunikatif dan persuasif. Dengan bahasa, seseorang bisa mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial kepada tingkat yang lebih berkualitas (syamsu, 2015).
Setidaknya ada delapan kategori fungsi bahasa dalam kaitannya dengn “kategori fungsi komunikatif”, yaitu:
a.       Modalitas, yaitu pengekspresian kepastian, pengekspresian keperluan, dan pendirian;
b.      Disiplin dan evaluasi moral, yaitu pengekspresian kesetujuan dan ketidaksetujuan;
c.       Suasi/bujukan, yaitu meyakinkan, menganjurkan, dan mendorong;
d.      Argumen, yaitu menjelaskan, menerangkan memperdebatkan, menentang, dan menegaskan;
e.       Inkuiri dan eksposisi rasional, yaitu mengekspresikan implikasi-implikasi, memberikan contoh, dan membatasi;
f.       Emosi-emosi personal, yaitu mengekspresikan kesenangan, keheranan, kekagetan, dan kejengkelan;
g.      Relasi-relasi interpersonal, yaitu mengekspresikan tingkat-tingkat formalitas dan keramahtamahan;
h.      Relasi-relasi emosional, yaitu mengekspresikan tingkat rasa syukur dan terima kasih (Wilkins dalam Tarigan, 1990:63).
Terdapat kesan bahwa seolah-olah fungsi dan pemakaian (bahasa) itu sama saja. Tetapi pada kenyataannya terdapat perbedaan yang jelas antara fungsi dan pemakaian bahasa, antara function dan use. Kata fungsi mengandung makna jabatan, pekerjaan, faal, guna, faedah, manfaat. Sedangkan kata pemakaian bermakna cara memakai, cara menggunakan, cara memanfaatkan (Tarigan, 1990: 71). Agar lebih jelas, mari kita ambil contoh dari kehidupan sehari-hari, yaitu fungsi dan pemakaian “payung” Kalau kita beranggapan bahwa “fungsi  atau manfaat payung adalah untuk menaungi, meneduhi, melindungi kita dari teriknya matahari atau curahan air hujan”, maka “pemakaian dan cara memakainya adalah dengan cara mengembangkan lalu mengangkatnya persis di atas kepala dan tubuh kita”. Akan tetapi, ada kalanya payung yang serupa pun dapat berfungsi sebagai tongkat; dalam hal ini cara memakainya harus kita sesuaikan dengan pemakaian tongkat. Masih ada beberapa fungsi (tambahan) “payung”, tergantung dari situasi dan kondisi, misalnya sebagai penyolok, pengait, penadah, penyangga, dan sudah tentu cara memakainya pun berbeda-beda. Dengan ilustrasi ini kita bisa memahami makna fungsi dan makna pemakaian memang berbeda dan harus dibedakan (Tarigan, 1990:  72).
3.       Keterkaitan antara Bahasa dan Komunikasi
Di dalam kehidupan setiap manusia, sangat dibutuhkan suatu keakraban satu dengan yang lain. Kita sebagai makhluk sosial, hidup saling membutuhkan. Untuk menjalin hubungan satu dengan yang lain, kita harus membangun sebuah komunikasi. Karena tanpa komunikasi, manusia tidak bisa bekerjasama dengan oranglain. Oleh sebab itu, manusia hidup berkomunikasi merupakan tuntutan yang harus dilakukan setiap manusia, agar manusia bisa dengan mudah membangun relasi yang harmonis dengan sesama.
Komunikasi dapat disampaikan melalui simbol. Ada banyak simbol-simbol yang digunakan untuk berkomunikasi, diantaranya adalah simbol huruf, warna, angka, gambar, lampu lalu lintas, dan lain-lain. Simbol-simbol itu dapat dijadikan sebagai komunikasi yang memberikan informasi-informasi tertentu sesuai dengan tujuan dan kegunaan simbol tersebut (Betsy, 2015).
Selain itu, komunikasi juga dapat di lakukan melalui penggunaan bahasa. Dalam berbahasa, ada banyak bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi. Baik itu bahasa Indonesia, bahasa asing, bahkan bahasa daerah. Itu semua tergantung pada situasi dan kondisi tertentu. Penggunaan bahasa yang baik juga menunjang proses terjadinya komunikasi yang lancar, aman dan terkendali dalam membicarakan sesuatu hal. Bahasa juga dapat disampaikan melalui bahasa tubuh. Dengan gerak-gerik dari seseorang, kita bisa mengetahui informasi yang ia sampaikan. Contohnya, menggelengkan kepala sebagai tanda tidak setuju. Tangan menggapai sebagai tanda memanggil, menundukkan kepala sebagai tanda setuju, dan sebagainya.
Komunikasi yang baik dan benar juga harus memperhatikan penggunanan bahasa Indonesia yang baku dan yang tidak baku. Penggunaan bahasa Indonesia yang baku dapat dilakukan pada suasana formal agar penyampaian informasi dapat diterima baik oleh semua kalangan yang menghadiri suasana formal tersebut contohnya seperti rapat dan diskusi. begitupun sebaliknya, penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baku dilakukan pada situasi yang tidak formal atau situasi yang santai contohnya dalam kehidupan sehari-hari di rumah, tempat rekreasi atau tempat-tempat tertentu.
Setelah kita mempelajari beberapa hal yang berkaitan dengan komunikasi, kita juga bisa berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Komunikasi lisan dapat dilakukan pada saat melaksanakan seminar, pidato, khotbah, penyampaian amanat dan lain-lain.  Sedangkan untuk komunikasi tulisan dapat diaplikasikan melalui media massa seperti surat kabar, majalah, buku dan sebagainya. penggunaan bahasa lisan maupun tulisan harus menggunakan pilihan kata yang tepat, agar orang-orang dapat dengan mudah memahami informasi yang disampaikan.
Menurut Sibarani (1992 : 90), “komunikasi selalu diasosiasikan dengan proses berbahasa. Sebaliknya, apabila berbicara tentang bahasa, kita selalu mengaitkannya dengan komunikasi”.  Bahasa merupakan alat untuk terciptanya sebuah komunikasi yang baik. Begitu pula komunikasi, bahasa merupakan satu hal yang primer untuk mencapai komunikasi yang baik. Komunikasi dan bahasa  memiliki hubungan yang erat satu dengan yang lain, karena tanpa memiliki bahasa orang lain tidak bisa menjalin hubungan dalam berkomunikasi. Komunikasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bahasa yang jelas yang dapat dimengerti oleh oranglain. jadi, kita bisa melihat bahwa hubungan antara bahasa dan komunikasi itu sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa  relasi keduanya sangatlah erat.
C.     Penutup
            Dari pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa fungsi utama bahasa adalah sebagai “alat komunikasi”. Bahasa merupakan satu hal yang primer untuk mencapai komunikasi yang baik. Tanpa memiliki bahasa-orang lain tidak bisa menjalin hubungan dalam berkomunikasi. Komunikasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bahasa yang jelas yang dapat dimengerti oleh orang lain. Jadi dapat kita pahami bahwa  komunikasi dan bahasa memiliki hubungan yang erat satu dengan yang lain.













D.  Daftar Pustaka
Akundani, Betsy. 2015. Hubungan Komunikasi dan Bahasa. (http://betsyakundani.blogspot.co.id)

Hidayatullah, Syarif. 2009. Hubungan Antara Bahasa dan Komunikasi (https://wismasastra.wordpress.com)

Nugroho, Arief. 2013. Hubungan Bahasa dan Komunikasi. (https://prezi.com)
Sibarani, Robert. 1992. Hakikat Bahasa. Bandung: P.T. Citra Aditya Bakti.
Syamsu. 2015. Fungsi Bahasa Sebagai Alat Komunikasi (http://www.bahasasastraindonesia.com)

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung: Angkasa.
Unlenbeck. 1980. Ilmu Bahasa Pengantar Dasar. Jakarta: Djambatan.
                                                                                                                          

1 Response to "Makalah Bahasa Sebagai Alat Komunikasi"